24 Okt 2011

Saya dan Oscar Wilde


There is no such thing as a moral or immoral book. Books are well written, or badly written. That is all. (Oscar Wilde)

Oscar Wilde bisa di bilang adalah tokoh paling terkenal dalam dunia literatur Inggris era Victoria. Ini terbukti dari begitu kentaranya pengaruh dia pada film dan musik Inggris di era pop-modern ini, bahkan hingga kini namanya diserukan sebagai pelopor dan martir bagi seni. Bagi orang Inggris, Wilde melambangkan kebebasan, juga pemberontakan terhadap aturan-aturan masyarakat yang kaku.

Wilde tidak melihat segala sesuatu sebagai benar/salah. Baginya, segala hal di dunia ini hanya terbagi menjadi dua yaitu: indah dan tidak indah. Sebuah seni tidak bisa dinilai dari segi moralitasnya. Filosofi inilah yang meresap dalam novel ciptaanya: The Picture of Dorian Gray. Dan itu juga yang menjadikan novel tersebut sangat kontroversial pada jamannya, dan dianggap berbahaya untuk masyarakat (karena mempromosikan hedonisme dan homoseksual).

Novel ini saya dapat dari salah satu teman saya James ketika kita bercengkrama ringan membahas tentang beberapa tokoh-tokoh sastrawan Inggris. Dia memberikan saya beberapa referensi novel-novel yang brilliant. Semua novel yang dia berikan kepada saya menggunakan versi bahasa Inggris dalam penulisannya. Katanya supaya saya bisa mendapatkan banyak kosakata dan istilah-istilah dari bahasa asing yang ada pada novel-novel tersebut. Itu cara belajar bahasa inggris paling mudah menurut dia, disamping kita mengetahui banyak referensi perbendaharaan kata dalam bahasa Inggris, kita juga bisa menikmati alur cerita pada novel tersebut. Sekaligus memberikan sudut pandang penulis kepada kita tentang dunia. Wow, it's totally amazing for me! 

Well, di sini saya akan mulai bercerita tentang salah satu novel dari Oscar Wilde, The Picture of Dorian Gray, berkisah tentang Dorian Gray, seorang pemuda yang karena ketampanannya dipuja banyak orang. Suatu ketika, temannya Basil Howard -seorang seniman- melukis dirinya dan memberikan lukisan itu sebagai kenang-kenangan. Bersamaan dengan itu, teman Basil, Henry Wotton, yang tertarik pada ketampanan dan kepolosan Dorian. Ia lalu mengajari Dorian untuk menikmati masa mudanya: hidup bebas dan tanpa batas.

Terpengaruh Henry Wotton, Dorian mulai berharap ia bisa muda dan tampan selamanya. Entah bagaimana, harapan tersebut dikabulkan. Dorian menyadari bahwa wajahnya dalam lukisan itu semakin lama semakin bertambah tua, sedangkan penampilannya sendiri tidak berubah sedikit pun, dan bahwa seburuk apapun tindakannya, lukisan itulah yang akan menanggung dosa perbuatannya tersebut. Namun lama-kelamaan, Dorian menyadari bahwa jiwanya mulai berubah dimakan waktu dan dunia, sama seperti lukisan itu....
Yang menjadikan novel ini klasik adalah kemahiran Wilde dalam merangkai bahasa. The Picture of Dorian Gray dipenuhi oleh epigram dan quotes yang indah tak terlupakan. Humor dalam novel ini menunjukkan keunikan Oscar Wilde dalam berbahasa. Ia mampu mengejutkan pembaca dan di saat yang bersamaan mempengaruhi kita dengan kejeniusannya.

So happy reading! and thank you very much James, your books all pretty awesome!. Can't wait to see you again to shout me a coffee time soon and small talk to share about the world.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar