1 Nov 2011

The Tree of Life: Nothing Stands Still

Sutradara  : Terrence Malick
Pemain       : Sean Penn, Brad Pitt, Jessica Chastain, Fiona Shaw, Michael Showers
Durasi        : 131 menit
 

Bagiku, bahasa langit dari "The Tree of Life" adalah nafas awal setelah sekarat.....

Tree of Life mengajak kita membayangkan awal penciptaan mahluk hidup dan alam semesta (cosmos), perkembangan kehidupan mahluk hidup di Bumi dan dengan dialog singkat memvisualisasikan akhir kehidupan, yakni ketika sekumpulan orang yang tidak tersentuh waktu dan tidak mengalami penuaan berkumpul di sebuah pantai berpasir putih dan murni.  Ini merupakan simfoni, sebuah karya sinematik, sebuah puisi gambar dan  menggunakan bahasa langit yang menurut saya sangat menguras pikiran dan membuat saya mengerutkan dahi untuk berpikir pada awal cerita, tentang apa yang sebenarnya dimaui sutradara Terence Malik pada film ini .

Saat menonton film ini sekilas seperti menonton kombinasi antara Discovery Channel, National Geographic, Earth and Animal Planet, Science Channel’s The Cosmos, bahkan ada juga beberapa adegan kecil Jurassic Park dan cuplikan narasi keluarga. Di awal adegan sempat membuat saya bertanya tanya mau dibawa kemana sebenarnya arah film ini dengan segala alur cerita yang ada di dalamnya.

Film ini menciptakan berbagai pertanyaan "Apa sih maksud dari cerita ini?“ "Apa hubungannya adegan satu dengan adegan lainnya?” Apa artinya cuplikan gambar-gambar seperti samudera, bukit pasir, puisi, pola cahaya, kelahiran manusia, kelahiran bintang-bintang, bisik filosofi, paduan suara, gunung berapi, awan, air terjun, batu merah, dinosaurus, air panas, ubur-ubur, primata, kemanakah jiwa pergi setelah kematian? “ “Mengapa tidak dijelaskan maksud dari sang ayah (Brad Pitt) ketika menyakiti anaknya?” Ya, kita tidak selalu dapat melihat dengan leluasa melalui lensa.

Menurut saya lebih banyak film semacam ini akan lebih baik. Saya melihat bahwa apabila kita tidak mulai mengisi pikiran kita dengan pertanyaan-pertanyaan seperti ini, memperlambat nafas kita, dan beristirahat dari seluruh aktivitas, perasaan kita akan kasih akan semakin berkurang dan berkurang, dan hidup ini akan menjadi tak bermakna. Seperti kutipan yang saya ambil dari film tersebut yakni "Cara untuk bahagia hanyalah mencintai, atau hidup Anda akan tidak bermakna.” 

Film yang telah meraih penghargaan tertinggi Palme D'or pada festival Film Cannes 2011 lalu, memberi sedikit "petunjuk" seperti apa mood film ini. Patut diacungi jempol bagi yang betah menontonnya dari awal sampai akhir, karena kita akan ditawarkan sebuah pemahaman tentang awal dan akhir kehidupan, namun akhirnya berpulang pada cara kita memaknai simbolisasi yang banyak diberikan film ini.

Yah, berbekal pekatnya kopi hitam yang hangat dan pahitnya kacang rebus pada pagi itu, mulailah perjalanan kita menuju semesta. x)


Enjoy The Tree of Life Movie Trailer Official.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar